Difference between revisions of "Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan fosfat (P)"

From Akvopedia
Jump to: navigation, search
 
 
(One intermediate revision by one other user not shown)
Line 1: Line 1:
 +
{{English-Bahasa-box|english_link= Sustainable Oil Palm Farming / Applying phosphate (P) | indonesian_link= Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan fosfat (P) }}
 
[[Image:SNV logo.png|right|100px|link=http://www.snv.org/]]
 
[[Image:SNV logo.png|right|100px|link=http://www.snv.org/]]
 
[[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
 
[[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
[[Image:oil-palm4.7-figure20.png|thumb|right|200px|Figure 20: Rock phosphate application]]
+
[[Image:oil-palm4.7-figure20.png|thumb|200px|Gambar 20: Aplikasi rock phosphate]]
  
Download: [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-4-3rd-edition-2016-08.pdf Module 4: Fertiliser Application]
+
Unduh: [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-4-3rd-edition-2016-08.pdf Modul 4: Aplikasi Pupuk]
  
===Goal===
+
===Tujuan===
* Provide oil palms with sufficient phosphorus to produce optimum yields;
+
* Memberi kelapa sawit asupan fosforus yang cukup untuk menghasilkan hasil panen yang optimal;
* Limit the loss of phosphorus to the environment.
+
* Membatasi hilangnya unsur fosforus dari lingkungan.
  
===Standard===
+
===Standarisasi===
Phosphorus fertiliser is applied according to the 4R principle: right type, right amount, right place, right time.
+
Pupuk nitrogen diaplikasikan menurut prinsip 4R: right type (jenis yang tepat), right amount (jumlah yang tepat), right place (lokasi yang tepat), right time (waktu yang tepat).
  
===Timing===
+
===Waktu pelaksanaan===
* When the soil is moist;
+
* Pada saat kondisi tanah lembab;
* '''Not''' during very strong rains or in the middle of the rainy season.
+
* '''Tidak''' pada saat terjadi hujan lebat atau pada saat musim penghujan.
  
===Frequency===
+
===Frekuensi===
1 or 2 doses per year (once per 6—12 months).
+
1 atau 2 dosis per tahun (sekali dalam 6-12 bulan).
  
===Labour time required===
+
===Kebutuhan waktu tenaga kerja===
2—4 hours per hectare.
+
2-4 jam per hektar.
  
===Equipment and materials===
+
===Peralatan dan perlengkapan===
* Bucket, bag or wheelbarrow
+
* Ember, kantong atau angkong
* Kitchen scales
+
* Timbangan dapur
* Black marker
+
* Spidol hitam
* Bowl of 1.5—2 L
+
* Mangkuk (ukuran 1.5 – 2 L)
* Fertiliser
+
* Pupuk
  
===Dosage===
+
===Dosis===
See: [[Sustainable Oil Palm Farming / Fertiliser recommendations |Table 4; Table 5; Table 6; Table 7]].
+
Lihat: [[Sustainable Oil Palm Farming / Fertiliser recommendations |Tabel 4; Tabel 5; Tabel 6; Tabel 7]].
  
===Who===
+
===Tenaga kerja===
Farmers and their families or hired labourers.
+
Para petani dan keluarganya atau karyawan harian lepas.
  
===How===
+
===Cara pelaksanaan===
Apply phosphorus fertiliser by following these steps:
+
Aplikasikan pupuk fosforus menggunakan cara-cara berikut:
 
{| style="border: 1px solid #72CDFF" cellpadding="5" cellspacing="0"  
 
{| style="border: 1px solid #72CDFF" cellpadding="5" cellspacing="0"  
|width="15%" valign="top"|'''Step 1.'''
+
|width="15%" valign="top"|'''Langkah 1.'''
|Before application, make sure that erosion control (i.e. terraces, dams) has been installed on sloping terrain because P fertiliser remains at the top of the soil for a long time and is therefore sensitive to loss by erosion or runoff.
+
|Sebelum aplikasi, pastikan bahwa praktek pencegahan dampak erosi (misalnya terasering, bendungan) telah diterapkan pada lahan miring, karena pupuk P akan tinggal di permukaan tanah untuk waktu yang sangat lama, sehingga keberadaannya mudah terancam oleh terjadinya erosi atau banjir.
 
|-
 
|-
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Step 2.'''
+
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Langkah''' '''2.'''
|style="background:#f0f8ff;" |Make sure the plantation is well maintained, noxious weeds have been removed and ground cover has been slashed to 50 cm height.
+
|style="background:#f0f8ff;" |Pastikan perkebunan telah dirawat dengan baik, gulma pengganggu sudah dibersihkan dan tumbuhan penutup tanah telah dipangkas hingga setinggi 50 cm.
 
|-
 
|-
|width="15%" valign="top"|'''Step 3.'''
+
|width="15%" valign="top"|'''Langkah''' '''3.'''
|Weigh the amount of fertiliser to be applied in a bowl or cup, using kitchen scales.  
+
|Isi mangkuk dan timbang jumlah pupuk yang akan diaplikasikan menggunakan timbangan dapur.  
 
|-
 
|-
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Step 4.'''
+
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Langkah''' '''4.'''
|style="background:#f0f8ff;" |Mark the bowl/cup at the right amount using a black marker pen.
+
|style="background:#f0f8ff;" |Tandai mangkuk/cangkir yang berisi pupuk dengan jumlah yang diinginkan menggunakan spidol hitam.
 
|-
 
|-
|width="15%" valign="top" |'''Step 5.'''
+
|width="15%" valign="top" |'''Langkah''' '''5.'''
|Apply the fertiliser in the following way:
+
|Aplikasikan pupuk menggunakan cara berikut:
* For palms younger than 3 years after planting, P should be applied evenly in the weeded circle;
+
* Untuk sawit yang berumur kurang dari 3 tahun terhitung dari penanaman awal, pupuk P harus diaplikasikan secara merata di area piringan sawit;
* For palms older than 4—10 years after planting, P should be applied in a band around the weeded circle;
+
* Untuk sawit lebih tua yang berumur antara 4-10 tahun; pupuk P harus diaplikasikan di batas luar mengelilingi piringan sawit;
* For palms more than 10 years after planting, P should be broadcast in the inter-row (excluding the harvesting paths), especially over the frond stack to prevent runoff.  
+
* Untuk sawit yang berumur lebih dari 10 tahun; pupuk P harus ditebarkan di area gawangan (tidak termasuk jalur panen), terutama di balik tumpukan pelepah untuk mencegah supaya tidak terbilas air hujan.  
If palms are on the edge of a river, road or ditch, avoid applying fertilisers on the side of the palm closest to the edge.
+
Jika pohon terletak di tepi sungai, jalan ataupun selokan, hindari pengaplikasian pupuk pada sisi yang terdekat pada tepian.
 
|}
 
|}
  
'''Note''': For very acidic soils (pH < 4.0) and peat soils it is better to use rock phosphate than TSP (see [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm4.7-figure20.png Figure 20]).
+
'''Catatan''': Untuk tanah dengan tingkat keasaman tinggi (pH < 4.0) dan tanah gambut lebih baik menggunakan rock phosphate dibandingkan dengan TSP (lihat [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm4.7-figure20.png Gambar 20]).
  
===Data recording===
+
===Pencatatan data===
Every fertiliser application should be recorded in a logbook as shown in the example below.
+
Setiap aplikasi pupuk harus dicatat dalam buku catatan harian seperti ditunjukkan pada contoh berikut.
 
{|border="1" cellpadding="5" cellspacing="0"
 
{|border="1" cellpadding="5" cellspacing="0"
|rowspan="2" |'''Date'''
+
|rowspan="2" |'''Tangga'''
|rowspan="2" |'''Time'''
+
|rowspan="2" |'''Jam'''
|rowspan="2" |'''Location'''
+
|rowspan="2" |'''Lokasi'''
|rowspan="2" |'''Activity'''
+
|rowspan="2" |'''Aktivitas'''
|rowspan="2" |'''Input type'''
+
|rowspan="2" |'''Tipe input'''
|rowspan="2" |'''Input amount'''
+
|rowspan="2" |'''Jumlah input'''
|rowspan="2" |'''Input costs'''
+
|rowspan="2" |'''Biaya input'''
|colspan="2" |'''Labour input'''
+
|colspan="2" |'''Input tenaga kerja'''
|rowspan="2" |'''Labour costs'''
+
|rowspan="2" |'''Ongkos tenaga kerja'''
 
|-
 
|-
|'''People'''
+
|'''Karyawan'''
|'''Hours'''
+
|'''Jam kerja'''
 
|-
 
|-
 
|16/01/13
 
|16/01/13
 
|<!--empty-->
 
|<!--empty-->
|Field 3
+
|Ancak 3
|Fertiliser: P
+
|Pupuk: P
 
|TSP
 
|TSP
 
|300kg
 
|300kg
Line 88: Line 89:
 
|}
 
|}
  
===Acknowledgements===
+
===Sumber===
The material from ''Applying phosphate (P)'' is sourced from Smallholder Oil Palm Handbook and put together by Lotte Suzanne Woittiez ([http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm Wageningen Universit]) and Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, and Hans Smit ([http://www.snv.org/ SNV]) in August 2016. See [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-4-3rd-edition-2016-08.pdf Module 4: Fertiliser Application] for more information.
+
Penjelasan tentang ''Mengaplikasikan fosfat (P)'' diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez ([http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm Wageningen Universit]) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, dan Hans Smit ([http://www.snv.org/ SNV]) pada Agustus 2016. Lihat [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-4-3rd-edition-2016-08.pdf Modul 4: Aplikasi Pupuk] for more information.
  
 
[[Image:SNV logo.png|left|80px|link=http://www.snv.org/]]
 
[[Image:SNV logo.png|left|80px|link=http://www.snv.org/]]
 
[[Image:wageningen university logo.png|left|350px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
 
[[Image:wageningen university logo.png|left|350px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]

Latest revision as of 05:25, 5 January 2018

English Indonesia
SNV logo.png
Wageningen small.png
Gambar 20: Aplikasi rock phosphate

Unduh: Modul 4: Aplikasi Pupuk

Tujuan

  • Memberi kelapa sawit asupan fosforus yang cukup untuk menghasilkan hasil panen yang optimal;
  • Membatasi hilangnya unsur fosforus dari lingkungan.

Standarisasi

Pupuk nitrogen diaplikasikan menurut prinsip 4R: right type (jenis yang tepat), right amount (jumlah yang tepat), right place (lokasi yang tepat), right time (waktu yang tepat).

Waktu pelaksanaan

  • Pada saat kondisi tanah lembab;
  • Tidak pada saat terjadi hujan lebat atau pada saat musim penghujan.

Frekuensi

1 atau 2 dosis per tahun (sekali dalam 6-12 bulan).

Kebutuhan waktu tenaga kerja

2-4 jam per hektar.

Peralatan dan perlengkapan

  • Ember, kantong atau angkong
  • Timbangan dapur
  • Spidol hitam
  • Mangkuk (ukuran 1.5 – 2 L)
  • Pupuk

Dosis

Lihat: Tabel 4; Tabel 5; Tabel 6; Tabel 7.

Tenaga kerja

Para petani dan keluarganya atau karyawan harian lepas.

Cara pelaksanaan

Aplikasikan pupuk fosforus menggunakan cara-cara berikut:

Langkah 1. Sebelum aplikasi, pastikan bahwa praktek pencegahan dampak erosi (misalnya terasering, bendungan) telah diterapkan pada lahan miring, karena pupuk P akan tinggal di permukaan tanah untuk waktu yang sangat lama, sehingga keberadaannya mudah terancam oleh terjadinya erosi atau banjir.
Langkah 2. Pastikan perkebunan telah dirawat dengan baik, gulma pengganggu sudah dibersihkan dan tumbuhan penutup tanah telah dipangkas hingga setinggi 50 cm.
Langkah 3. Isi mangkuk dan timbang jumlah pupuk yang akan diaplikasikan menggunakan timbangan dapur.
Langkah 4. Tandai mangkuk/cangkir yang berisi pupuk dengan jumlah yang diinginkan menggunakan spidol hitam.
Langkah 5. Aplikasikan pupuk menggunakan cara berikut:
  • Untuk sawit yang berumur kurang dari 3 tahun terhitung dari penanaman awal, pupuk P harus diaplikasikan secara merata di area piringan sawit;
  • Untuk sawit lebih tua yang berumur antara 4-10 tahun; pupuk P harus diaplikasikan di batas luar mengelilingi piringan sawit;
  • Untuk sawit yang berumur lebih dari 10 tahun; pupuk P harus ditebarkan di area gawangan (tidak termasuk jalur panen), terutama di balik tumpukan pelepah untuk mencegah supaya tidak terbilas air hujan.

Jika pohon terletak di tepi sungai, jalan ataupun selokan, hindari pengaplikasian pupuk pada sisi yang terdekat pada tepian.

Catatan: Untuk tanah dengan tingkat keasaman tinggi (pH < 4.0) dan tanah gambut lebih baik menggunakan rock phosphate dibandingkan dengan TSP (lihat Gambar 20).

Pencatatan data

Setiap aplikasi pupuk harus dicatat dalam buku catatan harian seperti ditunjukkan pada contoh berikut.

Tangga Jam Lokasi Aktivitas Tipe input Jumlah input Biaya input Input tenaga kerja Ongkos tenaga kerja
Karyawan Jam kerja
16/01/13 Ancak 3 Pupuk: P TSP 300kg 300000 1 4 40000

Sumber

Penjelasan tentang Mengaplikasikan fosfat (P) diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez (Wageningen Universit) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, dan Hans Smit (SNV) pada Agustus 2016. Lihat Modul 4: Aplikasi Pupuk for more information.

SNV logo.png
Wageningen university logo.png