Changes

Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Rekomendasi pupuk

652 bytes added, 12:47, 2 January 2018

Translation to Bahasa Indonesia on process

[[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]

DownloadUnduh: [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-4-3rd-edition-2016-08.pdf Module Modul 4: Fertiliser ApplicationAplikasi Pupuk]

===BackgroundLatar belakang===Fertilisers can make up Penggunaan pupuk bisa menghabiskan 60 percent of the persen total costs of producing palm oil so it is important to apply fertilisers efficientlybiaya dari produksi kelapa sawit, sehingga sangat penting untuk mengatur pengaplikasiannya secara efisien.

Different fertilisers have different concentrations of nutrientsPerbedaan pupuk memiliki perbedaan pula dalam konsentrasi unsur haranya. To know how much fertiliser to applyUntuk mengetahui seberapa banyak pupuk yang akan digunakan, it is necessary to know the nutrient concentration of the fertiliser diperlukan pengetahuan tentang jumlah konsentrasi unsur hara dalam berbagai pupuk tersebut (see Table lihat Tabel 3).

<font color="#72CDFF>Table Tabel 3: Nutrient content of the most important fertilisersKandungan unsur hara pada pupuk-pupuk terpenting</font>

{| border="1" cellspacing="0" cellpadding="5"

! width="25%" style="background:#efefef;" | FertiliserPupuk! width="25%" style="background:#efefef;" | Nutrient content Kandungan unsur hara (%)

|-

|colspan="2"|'''Nitrogen (N)'''

|46

|-

|Ammonium nitrate Amonium nitrat (AN)

|34

|-

|Sulphate of ammoniumAmonium sulfat

|20.6

|-

|colspan="2"|'''Phosphorus Fosforus (P₂O₅)'''

|-

|Triple super phosphate (TSP)

|30—34

|-

|Diammonium phosphate Diamonium fosfat (DAP)

|46

|-

|36

|-

|colspan="2"|'''Potassium Potasium (K₂O)'''

|-

|Muriate of potash (MOP, KCl)

|}

===General fertiliser recommendationsRekomendasi pupuk secara umum===

In Table Pada Tabel 4 to Table hingga Tabel 7, general recommended fertiliser application rates are showndiperlihatkan rekomendasi tingkat aplikasi pupuk secara umum. Recommendations depend on palm age and current yields and includeRekomendasi ini tergantung pada umur sawit dan hasil panen saat ini dan termasuk pula:

* Mature palms on Sawit dewasa pada tanah mineral soils (see Table lihat Tabel 4) <ref name="field handbook3">I.R. Rankine, T.H. Fairhurst, Field Handbook: Oil Palm Series, Volume 3 – Mature, second ed., Potash & Phosphate Institute (PPI), Singapore, 1999.</ref>; * Mature palms on peat soils Sawit dewasa pada tanah gambut (see Table lihat Tabel 5);* Immature palms on Sawit belum dewasa pada tanah mineral soils (see Table lihat Tabel 6); * Immature palms on peat soils Sawit belum dewasa pada tanah gambut (see Table lihat Tabel 7) <ref>H.R.v. Uexküll, T. Fairhurst, Fertilizing for High Yield and Quality. The Oil Palm, IPI Bulletin, 12 (1991) 1—77.</ref>.

If you are not certain about how much fertiliser to applyJika Anda kurang yakin tentang seberapa banyak aplikasi pupuk yang dibutuhkan, the tables below can be used as a guidetabel di bawah ini bisa digunakan sebagai panduan. Recommended doses should give a good yield in most circumstancesDosis yang direkomendasikan akan menghasilkan panen yang baik di hampir semua kondisi, but it is important to get local information and not to rely on the tables onlynamun penting juga untuk mendapatkan informasi dari sumber lokal dan tidak bersandar hanya pada tabel tersebut saja.

<font color="#72CDFF>Table Tabel 4: Fertiliser recommendations for mature palms Rekomendasi pupuk untuk sawit dewasa (> 3 years after plantingtahun dari penanaman awal) in di tanah mineral soils, in kilo dalam satuan kilogram per palm sawit per yeartahun. FFB TBS = fresh fruit bunchesTandan Buah Segar</font>

{| border="1" cellspacing="0" cellpadding="5"

! width="25%" style="background:#efefef;" rowspan="2" | Fertiliser typeTipe pupuk! width="25%" style="background:#efefef;" colspan="2" | Recommendation Rekomendasi (kilo per palm sawit per yeartahun)

|-

|style="background:#efefef;" |YieldPanen: 18—24 t/year FFBtahun TBS|style="background:#efefef;" |YieldPanen: > 24 t/year FFBtahun TBS

|-

|colspan="3"|'''Nitrogen* <ref name="field handbook3" />'''

|1.5 – 2.0

|-

|Ammonium nitrateAmonium nitrat

|1.6 – 2.0

|2.0 – 3.0

|-

|Sulphate of ammoniumAmonium sulfat

|2.4 – 3.0

|3.0 – 4.0

|-

|colspan="3"|'''PhosphorusFosforus** <ref name="field handbook3" />'''

|-

|Triple super phosphate

|1.5 – 2.0

|-

|Diammonium phosphate Diamonium fosfat

|0.5 – 0.8

|0.8 – 1.2

|1.0 – 1.5

|-

|colspan="3"|'''Potassium Potasium <ref name="field handbook3" />'''

|-

|Muriate of potash (MOP, KCl)

|0.05—0.1

|}

<nowiki>*</nowiki> Young mature palms Sawit dewasa muda (4—6 years after planting4-6 tahun setelah penanaman) need 50—100 percent more membutuhkan N than the amounts given here50-100 persen lebih banyak daripada jumlah yang disebutkan disini, to develop a large and healthy canopyuntuk menghasilkan kanopi yang lebih besar dan lebih sehat. <br><nowiki>**</nowiki> Tropical soils are often very poor in Tanah tropis umumnya memiliki kandungan P so the application of extra yang sedikit, sehingga tambahan aplikasi P is beneficialakan sangat menguntungkan.

<font color="#72CDFF>Table Tabel 5: Fertiliser recommendations for mature palms Rekomendasi pupuk untuk sawit dewasa (> 3 years after plantingtahun setelah penanaman) in peat soilspada tanah gambut, in kilo dalam satuan kilogram per palm sawit per yeartahun. FFB TBS = fresh fruit bunchesTandan Buah Segar.</font>

{| border="1" cellspacing="0" cellpadding="5"

! width="25%" style="background:#efefef;" rowspan="2" | Fertiliser typeTipe pupuk! width="25%" style="background:#efefef;" colspan="2" | Recommendation Rekomendasi (kilo per palm sawit per yeartahun)

|-

|style="background:#efefef;" |YieldPanen: 18—24 t/year FFBtahun TBS|style="background:#efefef;" |YieldPanen: > 24 t/year FFBtahun TBS

|-

|colspan="3"|'''Nitrogen <ref>I. Comte, F. Colin, J.K. Whalen, O. Grunberger, J.P. Caliman, Agricultural practices in oil palm plantations and their impact on hydrological changes, nutrient fluxes and water quality in Indonesia: a review., Advances in Agronomy, Vol 116, 116 (2012) 71—124.</ref>'''

|1.5—2.0

|-

|Ammonium nitrateAmonium nitrat

|1.6—2.0

|2.0—3.0

|-

|Sulphate of ammoniumAmonium sulfat

|2.4—3.0

|3.0—4.0

|-

|colspan="3"|'''PhosphorusFosforus* <ref>Gurmit Singh, Sustainable development of oil palm on peat – UPB’S Experience, in.</ref>'''

|-

|Rock phosphate

|1.5—2.0

|-

|colspan="3"|'''PotassiumPotasium** <ref>K.H. Lim, S.S. Lim, F. Parish, R. Suharto, RSPO Manual on Best Management Practices (BMPs) for Existing Oil Palm Cultivation on Peat., RSPO, Kuala Lumpur, Malaysia, 2012.</ref>'''

|-

|Muriate of potash (MOP, KCl)

|0.05—0.1

|-

|colspan="3"|'''CopperTembaga'''

|-

|Copper sulfate Tembaga sulfat (CuSO₄)

|0.1—0.2

|0.2—0.4

|-

|colspan="3"|'''ZincSeng'''

|-

|Zinc sulfate Seng sulfat (ZnSO₄)

|0.1—0.2

|0.2—0.4

|}

<nowiki>*</nowiki> To reduce the soil acidity it is best to apply phosphorus as rock phosphateUntuk menurunkan tingkat keasaman tanah maka sangat dianjurkan untuk mengaplikasikan jenis fosforus menggunakan Rock Phosphate. <br><nowiki>**</nowiki> On peatPada gambut, a dibutuhkan perbandingan penggunaan K to dan N ratio of dengan penghitungan > 3 is needed, so it is best to apply three times more sehingga proses terbaik adalah mengaplikasikan K₂O than tiga kali lebih sering dibandingkan dengan aplikasi N. <br><nowiki>***</nowiki> Aplikasi Mg application on peat is usually needed only when deficiency symptoms are observedpada tanah gambut biasanya diperlukan pada saat ditemukan gejala penurunan kualitas saja.

<font color="#72CDFF>Table Tabel 6: Fertiliser recommendations for immature palms Rekomendasi pupuk untuk sawit yang belum dewasa (1—3 years after planting1--3 tahun setelah penanaman) in pada tanah mineral soils, in kilo dalam satuan kilogram per palm sawit per yeartahun. </font>

{| border="1" cellspacing="0" cellpadding="5"

! width="25%" style="background:#efefef;" rowspan="3" | Fertiliser typeTipe pupuk! width="25%" style="background:#efefef;" colspan="3" | Recommendation Rekomendasi (kilo per palm sawit per yeartahun)<ref name="field handbook2"> I. Rankine, T. Fairhurst, Field Handbook: Oil Palm Series, Volume 2 – Immature, second ed., Potash & Phosphate Institute (PPI), Singapore, 1999.</ref>

|-

|style="background:#efefef;" colspan="3" align="center"|Years after plantingTahun setelah penanaman:

|-

|style="background:#efefef;" align="center" |1

|1.3—2.2

|-

|Ammonium nitrateAmonium nitrat

|0.8—1.5

|1.7—2.4

|1.7—2.9

|-

|Sulphate of ammoniumAmonium sulfat

|1.2—2.0

|2.6—3.4

|2.6—4.4

|-

|colspan="4"|'''PhosphorusFosforus'''

|-

|Triple super phosphate

|1.5—2.2

|-

|Diammonium Diamonium phosphate

|0.6—1.1

|0.8—1.3

|1.3—1.8

|-

|colspan="4"|'''PotassiumPotasium'''

|-

|Muriate of potash (MOP, KCl)

|0.10

|}

<nowiki>*</nowiki> 0.5 kg/palm on coastal clays and sawit pada tanah lempung pesisir dan tanah vulkanis yang kaya akan K-rich volcanic soils. <br><nowiki>**</nowiki> 2.0 kg/palm on coastal clays and sawit pada tanah lempung pesisir dan tanah vulkanis yang kaya akan K-rich volcanic soils. <br><nowiki>***</nowiki> No application needed on coastal clay soilsTak perlu aplikasi pupuk apapun pada tanah lempung pesisir.

<font color="#72CDFF>Table Tabel 7: Fertiliser recommendations for immature palms Rekomendasi pupuk untuk sawit belum dewasa (1—3 years after planting1--3 tahun setelah penanaman) in peat soilspada tanah gambut, in kilo dalam satuan kilogram per palm sawit per yeartahun.</font>

{| border="1" cellspacing="0" cellpadding="5"

! width="25%" style="background:#efefef;" rowspan="3" | Fertiliser typeTipe pupuk! width="25%" style="background:#efefef;" colspan="3" | Recommendation Rekomendasi (kilo per palm sawit per yeartahun)<ref name="field handbook2/>

|-

|style="background:#efefef;" colspan="3" align="center"|Years after plantingTahun setelah penanaman:

|-

|style="background:#efefef;" align="center" |1

|1.5

|-

|Ammonium nitrateAmonium nitrat

|1.2

|2.0

|2.0

|-

|Sulphate of ammoniumAmonium sulfat

|1.6

|1.6

|3.0

|-

|colspan="4"|'''PhosphorusFosforus'''

|-

|Rock phosphate*

|1.7

|-

|colspan="4"|'''PotassiumPotasium'''

|-

|Muriate of potash (MOP, KCl)

|-

|'''Magnesium'''

|Not neededTidak dibutuhkan|Not neededTidak dibutuhkan|Not neededTidak dibutuhkan

|-

|colspan="4"|'''Boron'''

|0.10

|-

|colspan="4"|'''CopperTembaga'''

|-

|CuSO₄

|0.05—0.1

|-

|colspan="4"|'''ZincSeng'''

|-

|ZnSO₄

|0.05—0.1

|}

<nowiki>*</nowiki> To reduce soil acidity it is best to apply phosphorus as Untuk menurunkan tingkat keasaman tanah, maka cara terbaik adalah mengaplikasikan fosforus dengan menggunakan rock phosphate.

===Exceptionally rich soilsTanah kaya kandungan===On almost all Di hampir semua tanah mineral soils found in yang ditemukan di Indonesia, the application of selalu dibutuhkan aplikasi pupuk N and dan P is required. HoweverNamun begitu, there are some special soils which are very rich in ada beberapa tanah tertentu yang sangat kaya akan kandungan K anddan/or atau Mg, and in these soils the application of dan tanah dengan jenis ini tidak lagi memerlukan aplikasi pupuk K anddan/or atau Mg fertilisers is not required, or only required in small quantitiesatau bisa jadi memerlukan namun dalam jumlah sedikit saja. There are no exceptionally rich peat soilsTidak pernah ditemukan tanah gambut yang kaya akan kandungan.

If soil analysis has not been carried outJika proses analisa tanah tidak pernah dilakukan sebelumnya, then the presence of exceptionally rich soils in the plantation needs to be deduced from other factorsmaka identifikasi tanah yang kaya akan kandungan dalam areal perkebunan perlu disimpulkan dari faktor lainnya. The following steps can be followedBerikut langkah-langkah yang bisa diikuti:

{| style="border: 1px solid #72CDFF" cellpadding="5" cellspacing="0"

• ← Older edit
• Newer edit →

Khukuh.ayuda

Emailconfirmed

128

edits